Jumat, 01 Januari 2010

Tugas customize

Pesan Mobil Bisa Sehari Jadi

MOBIL mewah VW Phaeton ternyata bisa selesai dirakit hanya dalam 24 jam. Dalam sehari, ada 35 mobil yang selesai dirakit dan siap diantar kepada pemesannya. Tidak hanya dealer mobil atau toko mobil yang bisa memesan, konsumen perorangan juga bisa memesan mobil langsung ke pabriknya. Itu memang salah satu keistimewaan pabrik mobil di Dresden Jerman tersebut. Penyerahan mobil ke konsumen dilakukan dengan upacara seremonial yang dihadiri oleh para pimpinan pabrik, sehingga konsumen akan merasa terhormat memesan mobil mewah tersebut.
''Ini memang upaya membangun citra mewah sehingga konsumen benar-benar tersanjung,'' Konsumen bisa memesan langsung, hanya saja tidak bisa segera dilayani. Mereka harus menunggu waktu, kapan mobil pesanannya akan dikerjakan. Ketika mobil yang dipesan siap dikerjakan, konsumen boleh menyaksikan bagaimana mobil itu dirakit. Jika merasa tidak puas, konsumen bisa langsung komplain, minta diganti atau dikerjakan ulang.
Pemesan mobil itu juga boleh memilih warna cat mobil yang diinginkan. Di pabrik itu sudah disiapkan warna cat mobil dan nantinya konsumen tinggal memilih paduan catnya, sesuai yang diinginkan.
Begitu cat dipilih, di layar komputer sudah tersedia gambar mobil jadi yang sesuai dengan cat tersebut. Jadi pemesan langsung bisa menyaksikan gambaran mobil yang dipesan.
Untuk jenis Phaeton, VW hanya memproduksi satu varian saja, yakni berkapasitas mesin 3.000 CC V6 transmision digital injection (TDI). Tidak ada jenis transmisi manual, hanya otomatis saja. Namun demikian, VW sesumbar memberikan jaminan keamanan, kenyamanan dan kemewahan. ''Jika anda mengendarai mobil ini di jalanan, dipastikan semua perhatian akan tertuju ke mobil anda, karena memang sangat mewah,''.
Tentu tidak ada yang meragukan kemewahan mobil itu. Dengan harga yang miliaran rupiah, bila didatangkan ke Indonesia yang dikenai beraneka pajak, harganya akan menjadi berlipat. Karena itu wajar bila mobil tersebut menjadi barang sangat mewah.
Pabrik VW dibangun oleh Profesor Johann Andreass Schubert di tahun 1836. Kali pertama memang dibangun di Dresden, sehingga wajar jika di kota ini VW berusaha mati-matian agar bisa membangun citranya sebagai pabrik mobil terbesar dan termewah. Di Dresden,mereka harus berusaha menjadi yang terbaik, bahkan harus lebih baik dari para pesaing, merk otomotif lainnya di Jerman,.
Berdasarkan survei, di Jerman VW masih kalah dibandingkan merk lain. Masyarakat masih memilih Mercy untuk kelas mobil mewah, disusul BMW, dan Audi, yang tiga-tiganya juga diproduksi di negara tersebut.
Namun demikian, VW merasa boleh kalah dalam hal tersebut namun di Dresden, sebagai kota kelahiran VW, mereka harus yang terbaik. Karena itulah dilakukan segala hal. Sebab disitulah segala inovasi dilakukan, seluruh upaya dikerahkan agar selalu menjadi yang terbaik.
Sampai kemudian di tahun 2000, ide mendirikan pabrik di tengah kota dengan bangunan yang terbuat dari kaca tersebut muncul. Tentu untuk itu perusahaan harus berdebat dengan pimpinan kota untuk meyakinkan pabrik itu bersih dan aman serta tidak akan mengotori lingkungan.
Padat Teknologi
Karena itu, desain pabrik itu sangat padat teknologi. Bayangkan, hanya ada 700 karyawan yang bekerja, di dalamnya sudah termasuk 250 teknisi yang menyelesaikan 35 mobil dalam sehari. Dan, dengan pabrik itu VW mampu menunjukkan bahwa akhirnya di kota kelahirannya di Dresden, merekalah yang terbaik dan menjadi obyek turis. Pemerintah Dresden akhirnya menyambut baik ide itu.

Pemerintah memberi keringanan pajak. Perusahaan baru dikenai pajak jika sudah memperoleh laba. Bila belum, mereka boleh menunda membayar pajak. Kebijakan itu berlaku untuk semua investor yang datang ke Dresden dan memasuki empat sektor, yakni otomotif, bioteknologi, mikroteknologi, dan teknologi informasi. Ini salah satu pengembangan ekonomi regional dengan terobosan bisnis VW tersebut. Harus diakui terobosan itu sangat hebat. Tidak hanya teknologi yang diterapkan, namun bagaimana sistem promosi yang dilakukan bisa mendongkrak omset penjualan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar